Dengan semakin populernya makanan nabati, tempe akhirnya mendapat perhatian yang layak. Tempe yang dulunya merupakan makanan pokok dalam masakan Indonesia, kini digemari di seluruh dunia karena keserbagunaannya, rasa kacang yang lezat, dan manfaat kesehatannya yang luar biasa.
Produk berbahan dasar kedelai ini sering dibandingkan dengan tahu, namun tempe memiliki keunikan tersendiri. Tempe tidak hanya kaya akan protein nabati, tetapi juga kaya akan probiotik dan nutrisi penting, sehingga menjadi pilihan yang sangat baik untuk dimasukkan dalam diet seimbang guna mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Jadi, apa saja manfaat kesehatan dari tempe? Berikut ini adalah alasan mengapa tempe layak masuk dalam menu diet Anda, plus cara membuat tempe di rumah dengan NourishMe Organics Tempeh Starter Kit !
Tempe terbuat dari apa?
Tempe secara tradisional dibuat dari kacang kedelai utuh yang telah dimasak, dikupas, dan difermentasi. Proses ini biasanya melibatkan inokulasi kacang kedelai yang difermentasi dengan jenis jamur tertentu dari famili Rhizopus , yang menciptakan struktur padat seperti kue saat mengikat kacang-kacangan selama fermentasi. Fermentasi jamur memberikan tempe rasa kacang yang khas dan tekstur yang padat.
Beberapa variasi juga menggunakan biji-bijian tambahan, seperti jelai atau beras, yang dicampur dengan kacang kedelai untuk sedikit mengubah tekstur dan rasa.
Proses fermentasi ini menjadikan tempe unik di antara produk berbahan dasar kedelai, meningkatkan profil nutrisinya dengan probiotik, serat yang lebih tinggi, dan kandungan nutrisi yang lebih kaya dibandingkan dengan produk kedelai lainnya seperti tahu.

Berikut adalah sepuluh alasan utama untuk menambahkan tempe ke dalam pola makan Anda:
1. Mengandung banyak protein – pilihan serbaguna untuk makanan nabati
Tempe menawarkan sekitar 19 gram protein per 100 gram, menjadikannya sumber protein yang sangat baik untuk vegetarian dan vegan.
Kandungan protein tinggi ini mendukung pemeliharaan otot, kadar energi, dan fungsi tubuh secara keseluruhan, yang sering kali membantu orang memenuhi kebutuhan protein mereka tanpa bergantung pada sumber hewani.
Bagi mereka yang ingin mengganti daging, tekstur tempe yang mengenyangkan membuatnya ideal untuk segala hal, mulai dari tumisan hingga roti lapis.

2. Diperkaya dengan probiotik yang meningkatkan kesehatan usus
Tempe difermentasi dengan bakteri baik, yang membuatnya kaya akan probiotik secara alami. Tidak seperti tahu, tempe mengalami proses fermentasi yang memperkenalkan bakteri baik, khususnya dari famili jamur Rhizopus.
Probiotik ini berkontribusi pada keseimbangan mikrobioma usus, yang mendukung pencernaan, penyerapan nutrisi, dan bahkan kesehatan kekebalan tubuh. Bagi orang yang ingin meningkatkan kesehatan usus, tempe dapat menjadi tambahan yang lezat dan fungsional untuk makanan.
3. Khasiat menurunkan kolesterol
Penelitian menunjukkan bahwa makanan berbahan dasar kedelai, termasuk tempe, dapat menurunkan kadar kolesterol, terutama kolesterol LDL. Proses fermentasi tempe dapat memperkuat efek ini, sehingga berpotensi membuatnya lebih efektif daripada produk kedelai lainnya seperti tahu.
Menurunkan kolesterol LDL membantu mengurangi risiko penyakit jantung, menjadikan tempe sebagai tambahan cerdas untuk diet ramah jantung.

4. Manajemen gula darah dan menyeimbangkan kadar antioksidan tubuh
Tempe memiliki indeks glikemik rendah, artinya tidak akan menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah, yang bermanfaat bagi mereka yang menderita diabetes atau sensitif terhadap insulin.
Selain itu, tempe merupakan sumber serat dan protein yang baik, menjadikannya tambahan makanan yang mengenyangkan dan seimbang.
Studi ini menunjukkan bahwa mengonsumsi produk kedelai fermentasi seperti tempe dikaitkan dengan risiko penyakit kronis yang lebih rendah. Hal ini terutama karena makanan ini mengandung antioksidan alami, yang membantu melindungi tubuh dengan menetralkan molekul berbahaya yang dikenal sebagai spesies oksigen reaktif (ROS).
Dengan mengurangi molekul-molekul ini, kedelai yang difermentasi membantu menyeimbangkan kadar antioksidan tubuh, mendukung kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko masalah kesehatan jangka panjang.
5. Kaya serat untuk pencernaan dan rasa kenyang
Dengan sekitar 7 gram serat per 100 gram, tempe membantu meningkatkan kesehatan sistem pencernaan dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Serat membantu pencernaan dengan membantu menjaga pergerakan usus teratur dan mengurangi kemungkinan masalah pencernaan seperti sembelit.
Selain itu, serat membantu menjaga rasa kenyang, menjadikan tempe pilihan mengenyangkan yang dapat mendukung tujuan manajemen berat badan dengan mengurangi kemungkinan makan berlebihan.
6. Kaya akan nutrisi penting
Tempe merupakan sumber berbagai nutrisi penting, termasuk kalsium, zat besi, dan magnesium. Kalsium mendukung kesehatan tulang, sementara zat besi sangat penting untuk transportasi oksigen dan produksi energi, terutama bagi mereka yang mengikuti pola makan nabati.
Magnesium, mineral yang sering diabaikan, diperlukan untuk fungsi saraf, kesehatan otot, dan sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Tempe juga mengandung vitamin B yang membantu mengubah makanan menjadi energi sehingga menjadi sumber nutrisi harian yang sangat baik.
7. Serbaguna dan sedang tren di dunia kuliner
Keanekaragaman tempe dalam memasak semakin populer, dengan banyaknya resep yang bermunculan di platform media sosial seperti TikTok.
Dari tempe bacon dan mangkuk tempe BBQ hingga taco dan tusuk sate, bahan ini dirayakan karena kemampuannya menyerap rasa dan menambahkan gigitan yang memuaskan pada makanan.
Tidak seperti beberapa alternatif daging yang harganya mahal, tempe umumnya terjangkau dan mudah disiapkan.
Anda dapat memasaknya dengan berbagai saus, rempah-rempah, dan bumbu rendaman agar sesuai dengan masakan apa pun, dan cocok untuk segala hal mulai dari salad dan roti gulung hingga casserole lezat.

8. Manfaat anti-inflamasi dan antioksidan
Proses fermentasi yang menghasilkan tempe meningkatkan sifat antioksidannya. Antioksidan dalam tempe dapat membantu menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yaitu molekul tidak stabil yang menyebabkan peradangan dan kerusakan sel.
Secara teratur memasukkan makanan kaya antioksidan seperti tempe dalam makanan Anda dapat mengurangi risiko penyakit kronis, mulai dari penyakit kardiovaskular hingga kondisi neurodegeneratif.
9. Pilihan protein nabati yang terjangkau
Tidak seperti beberapa alternatif daging nabati, tempe ramah anggaran, membuatnya dapat diakses oleh orang-orang yang ingin mencoba lebih banyak makanan nabati tanpa menghabiskan banyak uang.
Keterjangkauannya berarti Anda dapat menikmati manfaat dari diet tinggi protein sambil menjaga biaya tetap rendah, yang merupakan bonus bagi siapa pun yang ingin memprioritaskan kesehatan tanpa mengeluarkan terlalu banyak uang.

10. Mudah dibuat di rumah dengan NourishMe Organics Tempeh Starter Kit
Membuat tempe di rumah dapat menjadi cara yang bermanfaat dan berkelanjutan untuk menikmati makanan serbaguna ini.
Dengan membuat tempe sendiri, Anda mengendalikan apa saja yang akan dimasukkan ke dalamnya—tanpa bahan tambahan, pengawet, atau kemasan plastik. Selain itu, NourishMe Organics Tempeh Starter Kit memudahkan prosesnya, sehingga Anda dapat menikmati tempe segar buatan sendiri kapan pun Anda mau.
Simak resep dan cara terperinci kami tentang cara membuat tempe menggunakan peralatan kami.
Cara memasukkan tempe ke dalam makanan Anda
Jika Anda baru pertama kali memasak tempe, berikut ini beberapa ide resep tempe yang cocok untuk pemula:
- Marinasi dan panggang : Merendam tempe memungkinkannya menyerap bumbu dengan sempurna. Bumbu sederhana berupa kecap asin, bawang putih, dan jahe adalah awal yang baik.
- Tumis dan kari : Iris atau potong dadu tempe dan masukkan ke dalam tumisan atau kari sebagai penambah protein.
- Tempe bacon : Untuk sentuhan nabati pada bacon, iris tipis tempe, rendam dengan paprika asap dan kecap asin, lalu goreng hingga renyah.
- Salad dan roti gulung : Hancurkan tempe matang di atas salad atau gunakan sebagai isian roti gulung untuk tekstur dan protein ekstra.
- Tusuk tempe BBQ atau tandoori : Sempurna untuk dipanggang, tempe dapat dibumbui dengan rempah-rempah BBQ atau tandoori dan ditusuk untuk hidangan utama yang beraroma.

Tempe vs tahu
Meskipun tahu telah lama menjadi pilihan utama untuk diet nabati, tempe menawarkan serangkaian keunggulan tersendiri:
- Kandungan protein yang lebih tinggi : Tempe biasanya memiliki lebih banyak protein daripada tahu, menjadikannya pilihan yang lebih baik bagi mereka yang berfokus pada asupan protein.
- Lebih banyak nutrisi dan serat : Tempe mengandung lebih banyak kacang kedelai utuh, sehingga menyediakan serat dan nutrisi tambahan, tidak seperti tahu yang lebih banyak diolah.
- Profil rasa yang ditingkatkan : Rasa kacang tempe dan tekstur yang lebih padat membuatnya lebih serbaguna dalam resep, menawarkan berbagai kemungkinan kuliner yang lebih luas.
- Manfaat bagi kesehatan usus : Berkat proses fermentasinya, tempe mengandung kultur hidup yang mendukung kesehatan pencernaan—sesuatu yang tidak ada dalam tahu.

Mulailah dengan tempe: Sebuah dorongan sederhana dan lezat untuk kesehatan Anda
Tempe lebih dari sekadar pilihan protein nabati. Tempe merupakan makanan yang padat nutrisi, serbaguna, dan terjangkau yang menawarkan banyak manfaat kesehatan, mulai dari kesehatan jantung hingga pengendalian gula darah, sehingga menjadi makanan pokok di banyak rumah tangga yang peduli kesehatan.
Ditambah lagi, membuat tempe lebih mudah dari sebelumnya dengan NourishMe Organics Tempeh Starter Kit kami , yang memungkinkan Anda merasakan nikmatnya fermentasi di rumah.
Jadi, apakah Anda seorang pemula atau penggemar lama tempe, tidak ada saat yang lebih baik untuk menikmati manfaat peningkatan kesehatan dari makanan yang luar biasa ini.