Baik itu produk artisanal seperti kefir, bumbu budaya populer seperti kimchi atau makanan pokok rumah tangga seperti yoghurt, makanan fermentasi dapat ditemukan di seluruh dunia.
Selama lebih dari seribu tahun, fermentasi telah digunakan sebagai cara untuk mengubah dan meningkatkan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia. Fermentasi telah digunakan untuk membuat minuman beralkohol dan berkarbonasi, untuk mengawetkan buah, sayuran, dan daging, serta untuk meningkatkan manfaat kesehatan dari makanan tertentu.
Selama bertahun-tahun produk fermentasi ini telah menjadi makanan pokok masyarakat di negara-negara seperti Rusia, Cina, India, dan Jepang. Di Australia, makanan fermentasi sebelumnya hanya tersedia di toko dan pasar makanan kesehatan, tetapi kini hal itu berubah dengan cepat.
Karena semakin banyak orang yang tertarik pada gaya hidup sehat yang berfokus pada bahan-bahan alami, minat terhadap produk fermentasi seperti kefir , kombucha , kimchi, asinan kubis, dan bahkan yoghurt pun meningkat. Selain itu, produk-produk tersebut telah diberi label sebagai makanan super, dan mendapat pujian dari banyak pakar diet modern.
Saat ini, Anda mungkin melihat bumbu fermentasi seperti kimchi di rak supermarket atau di restoran baru yang sedang tren seperti halnya di toko makanan kesehatan. Dan semakin banyak orang yang mencobanya karena mereka mendengar tentang berbagai manfaat kesehatan yang terkait dengan makanan fermentasi , termasuk:
- Pencernaan yang lebih sehat
- Penyerapan nutrisi yang lebih baik
- Mengeluarkan racun dari dalam tubuh
- Sistem kekebalan tubuh yang meningkat
- Pengaturan gula darah
- Dukungan penurunan berat badan
Ini hanyalah beberapa manfaat kesehatan yang terkait dengan berbagai makanan fermentasi, dan ada banyak penelitian dan cerita tentang alasan lain mengapa kita harus mengonsumsi lebih banyak makanan ini. Namun, mengetahui bahwa makanan fermentasi "baik" bagi kita hanyalah puncak gunung es, jadi mari kita lihat lebih dekat cara kerjanya.
Apa itu Fermentasi?
Fermentasi adalah proses metabolisme alami yang mengubah karbohidrat seperti gula dan pati menjadi alkohol atau asam. Dalam kebanyakan kasus, mikroorganisme seperti bakteri atau ragi memakan karbohidrat untuk menghasilkan fermentasi.
Misalnya, bakteri dan ragi dalam biji kefir mengubah laktosa (gula) dalam susu menjadi asam laktat untuk membuat kefir susu . Demikian pula, saat membuat asinan kubis atau kimchi, bakteri membantu mengasinkan kubis melalui proses fermentasi.
Selain membantu mengawetkan makanan, fermentasi menyebabkan peningkatan bakteri baik (alias probiotik) dan berbagai enzim yang membuat beberapa makanan lebih mudah dicerna. Itulah sebabnya beberapa makanan fermentasi – seperti miso – dianggap sebagai "makanan pembuka" yang baik untuk makan dan juga mengapa beberapa orang yang tidak toleran terhadap laktosa mungkin masih dapat menikmati yoghurt atau kefir susu.
Cara Mendapatkan Manfaat Makanan Fermentasi
Sebagian besar manfaat yang terkait dengan makanan fermentasi merupakan hasil dari bakteri dan enzim ramah yang diproduksi melalui proses ini, termasuk probiotik dan asam yang membantu membuat tubuh Anda menjadi basa dan memecah makanan lain yang Anda konsumsi.
Fermentasi alami mengoptimalkan unsur-unsur ini, tetapi ada beberapa faktor yang dapat membunuh bakteri atau menghilangkan enzim bermanfaat dalam makanan yang difermentasi, termasuk tambahan gula, pasteurisasi, dan memasak pada suhu tinggi.
Untuk memastikan Anda mendapatkan manfaat dari makanan fermentasi, selalu cari tahu jumlah atau kandungan probiotik pada bahan-bahan makanan fermentasi siap saji yang Anda beli. Pilihan lainnya adalah membuat makanan fermentasi sendiri sehingga Anda tahu persis apa saja yang terkandung di dalamnya.
Apa pun yang Anda putuskan untuk dilakukan, ingatlah bahwa menikmati makan (atau minum) produk fermentasi sama pentingnya dengan mendapatkan manfaat kesehatan yang terkait dengannya. Dan dengan begitu banyak pilihan yang tersedia, Anda pasti akan menemukan sesuatu yang membuat selera dan tubuh Anda senang.
Kredit gambar: Nagyman ( Wikimedia Commons )