Emosi memainkan peran besar dalam kesehatan fisik kita, memengaruhi segala hal mulai dari otot dan postur tubuh hingga hormon dan penyerapan mineral. Stres, khususnya, merupakan masalah utama, karena telah menjadi bagian kronis dari kehidupan modern bagi banyak orang.
Untuk memahami bagaimana stres memengaruhi sistem pencernaan kita – dan bagaimana kita dapat membantu menjaga kesehatan usus kita saat stres – pertama-tama kita perlu melihat apa sebenarnya stres itu.
Apa itu stres?
Dalam istilah evolusi, stres sebenarnya dirancang untuk menjadi respons yang kuat dan penting (bahkan berharga) terhadap bahaya. Stres menyelamatkan nyawa nenek moyang kita dengan mempertajam indra dan reaksi mereka sehingga mereka dapat melarikan diri dari hal-hal seperti binatang buas, atau menemukan cara untuk berlindung dari cuaca buruk.
Saat ini, tidak ada harimau bertaring tajam yang berkeliaran, dan meskipun cuaca masih bisa tidak menentu, kita jauh lebih aman di rumah (setidaknya di masyarakat Barat) daripada nenek moyang kita sebelumnya. Namun, meskipun cara hidup kita telah berevolusi, reaksi tubuh kita tidak banyak berubah dalam menghadapi stres.
Artinya tubuh Anda bereaksi dengan cara yang sama, terlepas dari apakah Anda sedang diserang binatang buas, berlomba memenuhi tenggat waktu di tempat kerja, atau bahkan melakukan latihan fisik yang intens: jantung Anda berdebar kencang, napas Anda menjadi cepat, kortisol dilepaskan, otot-otot Anda menegang dan darah mengalir deras ke anggota tubuh Anda untuk membantu Anda melarikan diri.
Stres dan usus Anda
Respons fisiologis tubuh kita terhadap stres memberikan tekanan kuat pada tubuh kita, dan usus kita sangat terpengaruh olehnya . Beberapa gejala gastrointestinal paling umum yang dapat muncul akibat stres kronis meliputi:
- Peradangan
- Gangguan pencernaan
- Buang air besar encer
- Sembelit
- Sakit maag
- Perubahan pada bakteri usus (mikroflora)
- Intoleransi makanan dan/atau alergi
Dalam kasus ekstrem, stres kronis bahkan telah dikaitkan dengan perkembangan kondisi seperti penyakit refluks gastroesofageal (GERD), penyakit tukak lambung, dan Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS).
Perubahan-perubahan ini – khususnya pada bakteri usus – menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan potensial lainnya, termasuk melemahnya sistem kekebalan tubuh dan kekurangan nutrisi atau mineral.
Cara menjaga kesehatan usus saat stres
Dengan begitu banyak masalah potensial yang timbul akibat stres dalam masyarakat modern, penting bagi kita untuk memastikan bahwa kita menjaga kesehatan usus kita – baik stres tersebut bersifat jangka pendek maupun berkelanjutan. Ada dua cara utama untuk melakukannya:
Perubahan gaya hidup
Melakukan perubahan untuk mendorong gaya hidup yang tidak terlalu menegangkan akan menghasilkan manfaat yang signifikan dan berkelanjutan bagi kesehatan usus Anda (dan diri Anda secara keseluruhan). Ini dapat mencakup:
- Melakukan meditasi atau yoga
- Menggabungkan latihan fisik ringan lainnya ke dalam rutinitas harian Anda
- Menyisihkan waktu untuk teman dan keluarga setiap minggu; atau
- Penjadwalan pijat atau mandi secara teratur
Perubahan pola makan
Karena kesehatan usus kita dapat terganggu saat kita mengalami stres, maka memberi nutrisi pada tubuh menjadi lebih penting. Beberapa hal yang dapat membantu adalah:
- Menambahkan lebih banyak sayuran hijau ke dalam makanan (sangat bagus untuk mendapatkan mineral seperti magnesium)
- Makan lebih banyak makanan segar (untuk kandungan nutrisi maksimal)
- Memprioritaskan sayur dan buah dibandingkan makanan kemasan atau olahan
- Mengonsumsi minuman probiotik seperti kefir atau kombucha
- Menambahkan lebih banyak makanan fermentasi, seperti kimchi, asinan kubis atau kimchi dalam makanan Anda
- Mengurangi jumlah gula olahan yang Anda konsumsi (karena berdampak negatif pada kesehatan usus)
- Menyertakan suplemen vitamin atau probiotik tertentu dalam makanan Anda
Meskipun beberapa perubahan ini dapat dilakukan sendiri dengan mudah, penting juga untuk mendiskusikan pilihan Anda dengan profesional medis bersertifikat, ahli gizi, atau ahli naturopati. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan saran dan rencana pengelolaan yang sesuai dengan keadaan pribadi dan kondisi fisiologis Anda.
Kredit gambar: Sodanie Chea .